Nabire, Liputan-6.com- Kondisi Jalan Masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Yaur, Kampung Akudiomi (Kwatisore), Distrik Yaur, Kab. Nabire, Papua Tengah. Jalan satu-satunya bagi siswa/Siswi untuk melewati ke SMP N 2 Yaur, terlihat berlumpur (Rusak), dan ketika turun hujan selalu tergenang air, kondisi ini sangat memprihatinkan.
Ketika awak media, saat berada di tempat tersebut pada Jumat, (21/06/24), sangat memperihatinkan. Sebab, akses bagi siswa/siswa dari kampung Akudiomi Distrik Yaur, [Mereka] harus bersekolah disitu. Sekolah SMPN 2 Yaur adalah satu-satunya sekolah SMP yang berada di sekitar daerah itu.
Akses menuju Gedung Sekolah SMP N 2 Yaur, dari Jalan utama Kampung Akudiomi (Kwatisore), kurang lebihnya berjarak 25 meter sepanjang jalan masuk hingga halaman sekolah berlumpur dan tergenang air ketika hujan turun, sebab sekolah tersebut terletak dipinggir pantai.
Hal ini menyebabkan siswa/Siswa ketika hendak bersekolah harus membuka sepatu untuk dapat masuk ke sekolah.
Distrik Yaur merupakan salah satu distrik yang terletak di bagian barat dan memiliki 4 kampung, dan sebenarnya tidak terlalu jauh dari Kabupaten Nabire, perjalanan darat -+ 3 jam saja tapi kenapa akses pendidikan sangat minim (Terbatas) hal ini selalu menjadi hambatan dalam kegiatan belajar mengajar bagi para siswa maupun guru yang harus melalui jalan becek dan berlumpur.
Harapan pihak sekolah saat kami konfirmasi lewat panggilan by phone mengharapkan uluran tangan dari pemerintah kampung, daerah maupun provinsi.
“Jalan ini harus dipikirkan juga oleh dua kampung, kampung Yaur dan kampung kwatisore. Karena SMPN 2 Yaur menampung anak anak dari dua kampung tersebut, gunakan kapasitas mereka untuk menghimbau kepada perusahaan yang berada di distrik Yaur walaupun sekedar pemadatan jalan dulu sebenarnya tidak apa-apalah harapnya. Dana pendidikan yang di alokasikan oleh dua kampung itu harus di sisipkan. Bukan di bebankan ke sekolah dan dinas terkait BOS (bantuan operasional sekolah).
Apalagi sekolah ini berada di ibu kota distrik.
Dan perusahaan juga ada mendirikan camp dan proyek di dekat dekat ibu kota distrik.”imbuhnya.
Dan saat awak media bertemu dengan beberapa warga masyarakat sekitar mengharapkan perhatian khusus dari bapak Bupati Nabire.
“Kami (Masyarakat) Yaur mengharapkan Pemerintah Kabupaten Nabire, melalui Dinas Pendidikan dan dinas PU, secara serius dapat melihat Hal ini. Sebab generasi Yaur adalah aset Bangsa secara khusus aset Kabupaten Nabire.
Demi untuk melaksanakan/mewujudkan perintah konstitusi yakni: ” MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA” maka, Pemerintah mempunyai kewajiban untuk dapat realisasikan. “tutupnya
( Denna vp )