Bekasi,JABAR,Liputan-6.com- Warga Kampung Muara Pecah, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi saat ini mulai diserang penyakit Demam Berdarah (DBD) bersumber oleh nyamuk malaria, pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah sangat kewanti-wanti apabila ada warga yang terserang penyakit DBD segera dibawa ke Puskesmas hingga ke Rumah Sakit (RS) untuk mendapatkan pertolongan dan penanganan serius, serta area warga harus di Poging (pengasapan) supaya penyebaran penyakit DBD tidak lebih luas dampaknya.
Salah satu warga Kampung Muara Pecah. “Ainan” Menyampaikan kepada jurnalis Liputan-6.com di kediamannya pada hari rabu tanggal 10 bulan juli bahwa dia sudah melaporkannya kepada pihak Petugas kesehatan Puskesmas Muaragembong, bahwa di kampungnya darurat DBD jawab pihak puskesmas tidak ada alat, alat Poging rusak.jumat/12/07/2024.
Diduga salah satu warga Kampung Muara Pecah meninggal disebabkan oleh DBD.
Tidak ada alat Poging, alat Poging rusak.
Obat yang dibutuhkan pasien tidak ada di puskesmas, waktu jam 11 malam apotek pada tutup semua.
Setiap alat maupun pasilitas itu ada untuk anggaran perawatannya agar saat diperlukan langsung siap digunakan.
Ainan masih jelaskan menyampaikan bahwa mereka kecewa dengan pihak Puskesmas Muaragembong, dengan banyaknya anak dibawah umur mengalami DBD, warga Kampung Muara Pecah minta kepada petugas Puskesmas segera untuk di poging, jawabnya pihak puskesmas iya alat poging sedang diservice dulu, seminggu kemudian yang datang petugas puskesmas tentang penyuluhan, warga kecewa bukan penyuluhan tapi dirinya bersama warga segera di poging.
Ainan yang berprofesi sebagai Ketua Rukun Tetangga (RT) jelaskan cucunya yang berusia 7 tahun inisial “AA” demam tinggi dan kejang-kejang lalu di bawa kepuskesmas sekitar jam 11 malam artinya sebulan yang lalu, saat dibawa ke puskesmas AA hanya diberikan obat kapsul yang dimasukan keanus, setengah jam kemudian AA baru dirujuk ke RSUD Cabangbungin, pihak RSUD bilang anak terserang DBD, karena cukup parah akhirnya AA meninggal dunia.
Ainan kecewa pertolongan pertama terhadap pasien tidak menggunakan oksigen untuk membantu pernapasan AA.
Dirinya baru mengetahui dari RSUD cabangbungin kalau AA terserang penyakit DBD. Tidak lama kemudian Ainan mendapatkan laporan warga 6 orang anak yang dinyatakan DBD dirawat di Rumah Sakit lain sembuh, sedangkan cucunya AA yang terdeteksi DBD di Puskesmas Muaragembong lalu dirujuk ke RS Cabangbungin AA meninggal, menurut keterangan Kepala Desa Pantai Bahagia Maman 10 orang anak terserang DBD, terangnya.
( Sry )