CIANJUR,JABAR, Liputan-6.com- Program Ketahanan Pangan adalah Program Pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan penghasilan tambahan melalui kegiatan peternakan, pertanian, dan perikanan.
Seperti hal-nya Pemerintah Desa Bunisari, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur yang telah sukses menjalankan Program Ketahanan Pangan yang didanai melalui Anggaran Dana Desa (DD) tahun anggaran 2023.
Kepala Desa Bunisari, H. Dedi Juhaeri menjelaskan bahwa, di desa Bunisari ada 7 kelompok ternak kambing. Setiap kelompok awalnya 13 ekor setelah satu tahun lebih berkembangbiak tiap kelompok 6-8 ekor.
Hasil dari ketahanan pangan sudah dirasakan hasilnya oleh warga setempat berupa daging dan uang hasil penjualan kambing dibagikan kepada warga kurang mampu
Para anggota tiap kelompok sudah dilatih untuk mengelola bantuan tersebut sebagai sumber penghasilan tambahan. Setiap Kelompok diberikan 13 ekor beserta kandang-kandangnya dibangun menggunakan dana desa (DD) pada anggaran tahun 2023. Mereka (anggota) juga mendapatkan pelatihan dalam merawat ternak, termasuk pemilihan pakan yang baik.
” Dalam Program Ketahanan Pangan di Desa Bunisari ditiap kelompok yang berjumlah 7 kelompok tiap anggotanya mendapat pelatihan dan pendampingan dalam merawat dan menjaga kesehatan ternak,” terangnya saat diwawancara crew media, Jumat (12/7/2024).
Lanjut Kades Bunisari, setelah menjalankan program ketahanan ternak kambing selama 1 tahun lebih dari 7 Kelompok tersebut telah mampu membudidayakan kambing dengan baik, semula dari 13 ekor perkelompok , saat ini telah berkembangbiak dan ditiap kelompok bertambah antara 6- 8 ekor kambing,” kata dia.
“Dari program Ketahanan Pangan di Desa Bunisari itu warga masyarakat sekitar telah merasakan hasil dari ketahanan pangan, salah satu contoh pada saat lebaran idul adha 2024, warga masyarakat telah merasakan hasil dari daging kurban ketahanan pangan dan ada yang dijual, uangnya dibagikan kepada warga yang tidak mampu,yaitu kepada anak-anak yatim piatu dan para lansia,”
“Hal tersebut telah membuktikan diri desa Bunisari sebagai contoh inovatif dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Pendekatan berbasis kelompok dan pendidikan yang diberikan kepada masyarakat telah membantu mereka mendapatkan penghasilan tambahan yang dirasakan oleh masyarakat,”
“Selain berfungsi sebagai sumber protein hewani bagi masyarakat, beternak kambing juga bisa menjadi aset yang dapat dijual sewaktu-waktu untuk menambah pendapatan mereka. Kotorannya pun bisa dijual untuk pupuk tanaman,” ujarnya.
Kades Bunisari menekankan bahwa pendekatan kelompok ternak ini telah membawa manfaat besar bagi masyarakat. Selain itu, program ini mempromosikan kerjasama, kehidupan yang rukun, guyub, dan gotong royong di antara anggota kelompok ternak.
Ia berharap dengan adanya 7 kelompok ternak kambing ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang kuat antara pemerintah desa, BPD, dan warga masyarakat dalam mendukung program ketahanan pangan.
“Tentunya mempererat hubungan antara pemerintah desa dan masyarakat dan Program ini tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga mendidik masyarakat dalam hal kedisiplinan dan manajemen sumber daya serta pemerintah desa bunisari akan terus mengembangkan usaha ini lebih maju dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Trisnopati