Nabire, Liputan-6.com–
Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Nabire mengungkapkan bahwa Papua Tengah saat ini menempati peringkat tertinggi dalam penyebaran HIV/AIDS di Indonesia. Berdasarkan data terbaru, jumlah kasus HIV/AIDS di wilayah ini hampir mencapai 10 ribu jiwa, dengan tren peningkatan yang signifikan setiap triwulannya.
Ketua KPA Kabupaten Nabire, Paulah S. Pakage, menyatakan bahwa jumlah kasus HIV/AIDS di Papua Tengah terus meningkat secara konsisten, baik dari kasus baru maupun yang sudah terdata sebelumnya. “Angka terus bertambah setiap triwulan. Kami telah menyusun beberapa program pencegahan, namun sebagian besar belum terlaksana dengan maksimal,” ungkapnya saat ditemui di kantornya, Jalan Merdeka No. 53, Nabire, pada Rabu (15/10/2024).
Dalam pernyataannya, Ketua KPA Paula S pakage SE. juga menjelaskan tantangan besar yang dihadapi dalam memerangi penyebaran HIV/AIDS, termasuk minimnya fasilitas dan anggaran yang memadai. Ia menekankan urgensi untuk bertindak cepat sebelum penyebaran semakin sulit dikendalikan. “HIV/AIDS menyebar seperti jaring laba-laba. Jika kita tidak memutus rantai penularan ini dengan tindakan nyata, situasi akan semakin parah,” tegasnya.
Sejumlah program sosialisasi telah dilaksanakan, terutama di beberapa sekolah, namun belum mencakup seluruh distrik akibat keterbatasan dana dan fasilitas. Ketua KPA menekankan pentingnya perhatian serius dari pemerintah daerah untuk mendukung upaya penanggulangan ini. “Hanya dengan dukungan nyata dari berbagai pihak, kita bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa,” tambahnya.
Sebagai ibu kota provinsi, Kabupaten Nabire memegang tanggung jawab besar dalam menangani penyebaran HIV/AIDS di Papua Tengah. Ketua KPA menekankan bahwa penanganan HIV/AIDS adalah tanggung jawab semua pihak tanpa memandang suku, agama, atau golongan. “Ini adalah ancaman bagi semua orang. Kita harus mengambil langkah-langkah nyata untuk mencegah penyebaran lebih lanjut,” serunya.
( Irpan )